Senin, 31 Oktober 2011

GOLONGAN SELAMAT



A.     Dalil-Dallil Iftiroq (Perpecahan)
Alloh subhanahu wa ta'ala telah mengutus Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam kepada kita sebagai rohmat bagi seluruh alam serta cahaya yang dijadikan penerang sepanjang zaman. Tidak ada satu kebaikanpun kecuali telah beliau jelaskan dan tunjukkan kepada kita dan tidak ada satu keburukanpun kecuali telah beliau peringatkan kepada kita.
Diantara keburukan yang beliau peringatkan kepada kita adalah buruknya perpecahan yang telah mengganggu keutuhan dan persatuan ummat. Sekaligus beliau jelaskan satu kelompok yang selamat dari bencana perpecahan tersebut. Petunjuk-petunjuk beliau dalam masalah ini cukup banyak, diantaranya adalah:
1.      dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu, ia berkata: tosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"Kaum yahudi telah terpecah menjadi 71 atau 72 golongan. Dan kau nashroni telah terpecah seperti itu pula. Dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan". (HR. Abu Daud: 4596 dan dishohihkan Al-Bani dalam Shohih Tirmidzi: 2128)
2.      Muawiyah rodhiallohu anhu berkata: Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam berdiri dihadapan kami (seraya) berkata:
"Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari ahli kitab (yahudi dan nashroni) terpecah menjadi 72 golongan. Dan sesungguhnya ummat ini akan terpecah menjadi 73 golongan. Adapun yang 72 akan masuk neraka dan satu golongan akan masuk surga, yaitu Al-Jama'ah". (HR. Abu Daud: 4597 dishohihkan Al-Bani di Silsilah Ash-Shohihah: 204)
3.      dari Auf bin Malik rodhiallohu anhu ia berkata: Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk neraka, beliau ditanya: Ya Rosulalloh, siapakah satu golongan itu? Beliau menjawab: Al-Jama'ah". (HR. Ibnu Majah: 3992, di shohihkan oleh Al-Bani)
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari jalur Abdulloh bin Amr dengan tambahan didalamnya: "Siapakah golongan yang selamat itu?". Beliau sholallohu alaihi wa sallam menjawab:
"Ialah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para shohabatku". (HR. Tirmidzi: 2779, dihasankan oleh Al-Bani)
Beberapa hal yang dapat dipetik dari hadits-hadits diatas, anatara lain:
1)      Perpecahan adalah sunnatulloh yang telah, sedang dan akan terjadi. Tidak terbatas pada satu ummat atau satu masa. Bahkan ia berlaku umum bagi setiap ummat, apabila sebab-sebabnya muncul.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Alloh mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Alloh menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Alloh memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Alloh selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus". (QS. Al-Baqoroh [2]: 213)
 Ibnu Abbas rodhiallohu anhu berkata: "Dahulu antara Nuh dan Adam terdapat 10 kurun yang mereka semuanya berada pada syari'at yang haq. Lalu mereka berselisih, maka Alloh mengutus para Nabi untuk menjadi pemberi kabar gembira dan peringatan kepada mereka". (Jami' Al-Bayan: 2/194)
2)      Perpecahan kaum muslimin adalah perpecahan dalam millah (agama). Kata-kata dalam hadits menunjukkan adanya perpecahan dalam ummat adalah tentang millah, sebagaimana hadits Tirmidzi diatas (no. 3)
millah sebagaimana yang dijelaskan oleh ilama' adalah "agama yang diturunkan dari sisi Alloh subhanahu wa ta'ala kepada para Rosul-Nya atau satu bentuk persatuan diatas dasar-dasar tertentu". (Maa Ana 'Alaihi wa Ashabi: 21)
Asy-Syathibi rohimahulloh berkata: "Sesungguhnya golongan-golongan ini menjadi berkelompok-kelompok, karena berbedanya mereka dengan golongan yang selamat dalam seluruh aspek keagamaan serta satu kaidah diantara kaidah-kaidah syari'at, bukan dalam masalah-masalah juz'i atau cabang-cabang kecil…". (Al-I'tishoom: 2/200)
Al-Mubarokfuri rohimahulloh berkata: "Sesungguhnya kelompok-kelompok yang dicela oleh Nabi Muhammad sholallohu alaihi wa sallam bukanlah kelompok yang berbeda pendapat tentang cabang-cabang fiqih. Akan tetapi, yang dimaksud adalah orang yang menyelisihi kelompok yang haq dalam masalah ushul tauhid, taqdir baik dan buruk, syarat-syarat kenabian dan risalah, loyalitas terhadapat shohabat dan lain-lain". (Tuhfah Al-Ahwadzi: 7/ 398)
B.     Definisi Firqoh Najiyah (Golongan yang Selamat).
Berdasarkan hadits-hadits diatas, tampak jelas bahwa ummat ini akan terpecah menjadi 73 firqoh, 72 diantaranya di neraka dan satu disurga. Berarti ada satu kelompok yang selamat. Adapun tentang istilah-istilahnya, antara lain:
a)      Terkadang disebut Al-Jama'ah, sebagaimana diterangkan dalam hadits no. 2 diatas.
b)      Terkadang disebut Al-Firqoh An-Najiyah, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat:
"Para Shohabat bertanya: Ya Rosulalloh, siapakah firqoh najiyah itu? Beliau menjawab: orang yang mengikuti apa yang aku dan shohabatku tempuh hari ini".
Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata: Hadits ini masyhur, shohih dan terdapat dalam kitab-kitab sunan dan masaanid seperti suanan Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan lain-lain". (Ma'alim Inthilaqoh Al-kubro: 8)
c)      Terkadanng disebut pula Ahlu Sunnah wal Jama'ah.
·        Jalannya Rosul ---- Ahlu Sunnah.
·        Jalannya Shohabat--- Al-Jama'ah.
d)      Sering pula dinamakan Thoifah Manshuroh (golongan yang mendapat pertolongan). Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"Satu kelompok dari ummatku akan terus memperjuangkan yang haq, tidak ada yang mampu menghinakan mereka, sampai Alloh datangkan perintah (pertolongan)Nya, sedangkan mereka tetap demikian". (HR. muslim: 1920)
Al-Firqoh Ah-Naajiyah (golongan yang selamat) yang terdapat dalam hadits-hadits adalah satu. Batasan sifat-sifat jama'ah diterangkan antara laian; mengikuti jejak Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam, para Shohabatnya dan golongan terbesar (mayoritas) kaum muslimin yang memegang kebenaran. Sifat-sifat ini adalah untuk satu firqoh naajiyah, maka firqoh naajiyah adalah Ahlu Sunnah wal Jama'ah yaitu para shohabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka, para salafus sholih, ahli-ahli hadits, baik secara riwayat maupun diroyah yang menghimpun, menghafal dan mengajarkan hadits-hadits Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam kepada ummat, mereka adalah ahli ilmu dan faham tentang agama Alloh subhanahu wa ta'ala, para da'i fi sabilillah. Mereka adalah thoifah Manshuroh, mereka orang-orang yang dianggap asing pada ummat ini, disaat banyak bid'ah, hawa nafsu dan khurofat. Mereka adalah Ahlu Sunnah wal Jama'ah". (Tahqiq Hadits Iftiroq Al-Ummah: 931)
Sebab keselamatan kelompok ini adalah konsekuennya mereka dengan sunnah Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam dan para shohabatnya, baik dari segi ilmu maupun amal".
Firqoh Naajiyah adalah satu golongan uumat Islam yang mendapatkan keselamatan didunia dari (pengaruh) bid'ah, dan memperoleh keselamatan di akhirat dari (sengatan) api neraka". Allahua’lamhttp://investasikitadananakcucu.blogspot.com

1 komentar: